Sabtu, 21 Agustus 2010

tentang rokok

artikel ini gue dapet dari 'info' yang ada di group anti rokok di facebook gitu deh. ga tau kenapa gue tertarik baca ini. buat lo yang masih suka ngerokok lebih baik stop ngerokok deh! wasting money broooo! :D ---------> check this out


Pernahkan kamu melihat sekelompok teman2 kamu yang sedang bergerombol, dengan asap mengepul dan rokok di tangan? Keadaan ini telah menjadi pemandangan sehari-hari di sekeliling kita. Walaupun sebetulnya para remaja sebagian ada yang tahu bahayanya merokok, mengapa mereka tetap melakukan kegiatan merokok, bahkan ada yang sudah kecanduan? Begitu dahsyatkah tekanan atau pengaruh dari luar yang mempengaruhi dunia remaja kita?
Bahaya Rokok!
Apabila kamu memperhatikan, siapakah sebetulnya target market industri rokok? Jika melihat iklan-iklan rokok, walaupun tak boleh secara terang-terangan di televisi, namun target market nya adalah kamu para remaja dan anak muda. Pada kenyataannya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia, pada tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 13-15 tahun, sebanyak 24,5 persen remaja laki-laki dan 2,3 persen remaja perempuan merupakan perokok, dan 3,2 persen diantaranya sudah kecanduan. Bahkan, yang lebih mengkawatirkan, 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka di bawah usia 10 tahun ( Kompas, 9 Nopember 2007).....
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8 รข€“ 20 mg nikotin dan setelah di bakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.

Nikotin itu di terima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotonin. Meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002: 22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin. Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.

Efek dari rokok/tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan, Ilmu kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33).
(dari berbagai sumber)


DIA YANG NGEROKOK KITA YANG MATI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar